Kamis, 04 Agustus 2011

100 Klub Indonesia Berpotensi Masuk Liga Champions Asia

Konfederasi sepakbola Asia (AFC) mengatakan ada sekitar 100 tim di Indonesia yang berpotensi tampil di Liga Champions Asia. Klub yang akhirnya mendapat kesempatan
adalah yang bisa memenuhi kriteria AFC.

Dalam Assesment Workshop yang dilakukan PSSI, klub-klub serta wakil AFC di Hotel Sahid,
Rabu (3/8/2011), PSSI memberi waktu hingga 22 Agustus bagi klub- klub untuk memenuhi lima
aspek persyaratan yang ditetapkan AFC untuk menjadi klub profesional.

Setelahnya pada 25 Agustus PSSI akan mengumumkan siapa-
siapa yang akan bisa tampil di kompetisi format baru musim
depan yang direncanakan
kickoff 8 Oktober.

Sederhananya adalah PSSI memberikan kesempatan sama
besarnya bagi klub ISL, LPI dan Divisi Utama untuk berkompetisi
musim depan, asalkan
memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Dengan kondisi di mana semua klub memiliki kesempatan sama besarnya, maka hampir semua
klub di kasta tersebut juga memiliki kesempatan untuk
tampil di Liga Champions Asia
(ACL). Penilaian tersebut disampaikan direktur kompetisi
dan proyek sepakbola
profesional AFC, Tokuaki Suzuki.

"Jika Anda memenuhi kriteria ACL, maka liga domestik bisa dimulai dengan mulus. Untuk
sekarang, ada lebih dari 100 klub punya potensi dan kesempatan untuk
berpartisipasi di liga profesional dan ACL mulai musim 2012 dan saya ingin semua klub itu masuk
kriteria," ujar Suzuki seperti dikutip dari situs resmi AFC.

AFC memberikan batas waktu kepada Indonesia hingga 14
Oktober mendatang untuk menyelesaikan segala persoalan
dan memenuhi persyaratan yang diminta oleh AFC. Ada pun kriteria yang ditekankan adalah
dalam segi finansial dan legal.

"Selain membicarakan itu kami juga mempersiapkan kriteria Asian Champions League bagi klub yang akan ikut serta di
kompetisi liga profesional," jelas
Suzuki.

"Tujuan kami dalam kunjungan ke Indonesia ini adalah
menjelaskan kriteria ACL dan bagaimana klub-klub di sini bisa
mencapai kriteria yang kami minta. Sepakbola Indonesia
punya potensi besar untuk persepakbolaan Asia dan itu sebabnya kami memakai kriteria ACL," tuntas dia.


:::::::::

Minggu, 31 Juli 2011

Inilah Profile Lawan Timnas Di Grup E

Indonesia berhasil
lolos ke babak ketiga Pra Piala
Dunia (PPD) 2014 zona Asia. Hasil
drawing yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu, 31 Juli
2011, menempatkan Indonesia di Grup E bersama Iran, Bahrain,
dan Qatar.

Ketiga negara ini bukanlah lawan yang mudah bagi Indonesia. Meski demikian, tim
Merah Putih pantas bersyukur karena terhindar lawan-lawan yang lebih berat seperti Jepang,
Korea Selatan, dan Australia.

Negara-negara tersebut memiliki
pemain yang merumput di liga-
liga besar Eropa.
Seperti apa gambaran ketiga pesaing Indonesia di grup E
babak ketiga Pra Piala Dunia 2014 zona Asia? Berikut profil
singkat Iran, Bahrain, dan Qatar.

IRAN
Dibandingkan dua lawan lainnya,
Iran adalah lawan terberat yang
akan dihadapi Tim Merah Putih.
Iran sudah 3 kali berpartisipasi
di Piala Dunia yakni pada 1978,
1998, dan 2006. Prestasi mereka
di Asia pun tergolong bagus, yakni 3 kali juara pada 1968,
1972, dan 1976.

Meski demikian, prestasi mereka
beberapa tahun terakhir cenderung menurun. Di Piala
Asia 2007 dan 2011 mereka hanya mentok di perempatfinal,
Iran pun gagal lolos ke Piala Dunia 2010.
Kini, di tangan pelatih Carlos Queiroz mereka bertekad mengembalikan kejayaannya.

Pemain yang wajib diwaspadai adalah mantan pemain Bayern
Munich, Ali Karimi. Saat ini Karimi
memperkuat klub lokal, Persepolis.

Line-up
Seyed Rahmati, Khosro Heydari,
Seyed Hosseini, Hadi Aghili, Ali
Karimi, Mohammad Khalatbari,
Karim Ansari Fard, Ghasem
Haddadifar, Hadi Norouzi,
Mazyar Zare, Mehrdad Pooladi

Pelatih: Carlos Queiroz
Peringkat FIFA: 54 (4 Asia)

Perjalanan menuju babak ketiga
Pra Piala Dunia 2014
Babak kedua
23 Juli 2011 Iran 4-0 Maladewa
28 Juli 2011 Maladewa 0-1 Iran
Rekor Pertemuan Lawan
Indonesia:
Indonesia 0-1 Iran, Asian Games
1966 Bangkok, 15 Desember
1966
Indonesia 2-2 Iran, Asian Games
1970 Bangkok, 12 Desember
1970
Indonesia 0-1 Iran, Kualifikasi
Piala Asia 1984 Grup 1 di Jakarta,
1983

QATAR
Prestasi Qatar yang merupakan
tuan rumah Piala Dunia 2022 ini
tak terlalu istimewa. Mereka belum pernah berpartisipasi di
Piala Dunia. Di Piala Asia, prestasi
terbaiknya adalah saat menjadi
tuan rumah 2011 lalu dengan lolos ke babak perempatfinal.
Selebihnya dalam 6 partisipasi di Piala Asia, Qatar tak pernah bisa lolos dari babak pertama.

Prestasi yang bisa dibanggakan
Qatar adalah juara Piala Teluk
1992 dan 2004 saat berstatus tuan rumah. Meskipun demikian,
mereka wajib diwaspadai karena kini dilatih Milovan
Rajevac yang membawa Ghana
melaju ke perempatfinal Piala
Dunia 2010.

Line-up
Qasem Burhan, Mohamed
Kasoula, Lawrence Quaye,
Meshal Mubarak, Wesam
Abdulmajid, Ibrahim Khalfan,
Ibrahim Abdulmajed,
Mohammed Razak, Mohamed El
Sayed, Bilal Rajab, Andres
Quintana

Pelatih: Milovan Rajevac
Peringkat FIFA: 90 (7 Asia)

Perjalanan menuju babak ketiga
Pra Piala Dunia 2014:
Babak kedua
23 Juli 2011 Qatar 3-0 Vietnam
28 Juli 2011 Vietnam 2-1 Qatar
Rekor pertemuan lawan
Indonesia:
Indonesia 1-1 Qatar, Asian
Games 1986 Seoul, 22 September
1986
Qatar 3-1 Indonesia, Kualifikasi
Piala Dunia 1994 Doha, 9 April
1993
Indonesia 1-4 Qatar, Kualifikasi
Piala Dunia 1994 Singapura, 24
April 1993
Indonesia 2-1 Qatar, Piala Asia
2004 Grup A, 18 Juli 2004

BAHRAIN
Dibanding peserta-peserta grup
E lainnya, kekuatan Bahrain pada
Pra Piala Dunia (PPD) 2014 belum
terpantau. Pasalnya, Bahrain belum berkeringat karena
langsung lolos ke babak ketiga
tanpa harus bertanding.

Bagi Bahrain, kesempatan ini
justru menjadi pisau bermata dua. Pasalnya, lolos dengan
fasilitas bye membuat Bahrain belum merasakan atmosfer
persaingan. Bahrain juga belum
pernah lolos ke Piala Dunia.

Perjalanan terjauh Barhain pada
even ini hanya sampai pada babak playoff antar zona.
Pada Pra Piala Dunia 2006, mereka dikalahkan Trinidad &
Tobago. Sementara itu pada Pra Piala Dunia 2010, ambisi mereka
dipatahkan Selandia baru.
Menariknya, Wim Rijsbergen
yang dulu menjadi asisten pelatih Trinidad & Tobago saat melawan Bahrain, kini
menukangi timnas Indonesia.

Di Piala Asia, dari 4 kali keikutsertaanya, prestasi terbaik
mereka adalah semifinalis 2004.
Kini mereka ditukangi pelatih asal Inggris, Peter Taylor.

Line up
Abbas Ahmed Khamis, Abdulla Marzooqi, Ebrahim Mishkhas,
Hussain Ali Baba, Abbas Ayyad,
Abdullah Omar, Salman Isa,
Faouzi Aaish, Jaycee
Okwunwanne, Ismail Abdul-
Latif, Abdulla Al-Dakeel

Pelatih: Peter Taylor
Peringkat FIFA: 100 (11
Asia)
Perjalanan menuju babak ketiga
Pra Piala Dunia 2014: langsung lolos babak ketiga
Rekor pertemuan lawan Bahrain:
Indonesia 3-2 Bahrain, Piala
Presiden Korea Selatan, Agustus
1980
Indonesia 1-1 Bahrain, Piala
Presiden Korea Selatan, Agustus
1982
Indonesia 0-0 Bahrain,
Kualifikasi Piala Asia 1988
Jakarta, 1987
Indonesia 1-3 Bahrain, Piala Asia
2004 Grup A, 25 Juli 2004.
Indonesia 2-1 Bahrain, Jakarta
Piala Asia 2007, 10 Juli 2007

Sabtu, 30 Juli 2011

6 Langkah Sehat Sehari Sebelum Puasa

Tak terasa,
satu hari lagi kita akan memasuki Bulan Ramadan. Senin (01/08/2011) pun akan jadi hari pertama bagi para
umat Muslim untuk menunaikan ibadah puasa.

Agar tetap segar dan sehat saat berpuasa, ada beberapa tips
yang sebaiknya dilakukan satu
hari sebelum menjalankan puasa.

Langkah ini diperlukan, untuk mencegah tubuh
dehidrasi, lemas dan
kekurangan energi selama puasa. Ini dia tipsnya, seperti
dilansir About.

1. Jangan konsumsi makanan atau minuman mengandung banyak kafein dan gula. Mulailah perbanyak minum air putih
lebih dari biasanya, misalnya 9 atau 10 gelas.

2. Konsumsilah makanan dalam
porsi kecil setiap dua jam sekali, tapi hindari yang tinggi
kandungan garamnya. Karena, sodium dalam garam bisa
mengurangi kadar air dalam tubuh.

3. Menjelang malam, santaplah makanan tinggi karbohidrat,
lengkap dengan protein, serat
dan vitamin. Meskipun dini hari
nanti Anda akan santap sahur,
makan malam harus tetap dijalankan seperti biasa agar
kebutuhan kalori tetap tercukupi untuk hari ini.

4. Bangunlah minimal satu jam lebih awal untuk santap sahur.
Jadi, Anda bisa menikmati makanan dengan santai dan
perlahan, juga memberi waktu
bagi lambung untuk
beradaptasi menerima makanan
di luar jam makan biasanya.

5. Jangan makan terburu-buru
saat sahur, karena bisa menyebabkan perut 'kaget' dan
mengalami konstipasi. Hindari
juga makanan pedas dan terlalu banyak lemak. Makanan ini bisa memicu naiknya asam lambung
sehingga menyebabkan perut
mual dan perih.

6. Biasakan Anda sudah selesai
makan sahur, 15 menit sebelum
tiba waktu berpuasa (adzan subuh). Pergunakan waktu ini
untuk minum segelas air putih, bersantai sebentar dan gosok
gigi.

Indonesia 1 group dg Iran , Qatar & Bahrain

Indonesia masuk grup yang relatif berat di putaran ketiga
Pra Piala Dunia 2014 zona Asia.
Tergabung di Grup E, tim Garuda
akan bersaing dengan Iran,
Qatar, dan Bahrain.

Dalam drawing di Rio de Janeiro, Minggu (31/7/2011), Indonesia yang masuk Pot 4 harus
meladeni negara-negara
tangguh dari Asia Barat. Iran
adalah peringkat 54 dunia, Qatar
adalah perempatfinalis Piala Asia 2011, sementara Bahrain nyaris
lolos ke Piala Dunia 2006.

Persaingan sengit akan terjadi di Grup C dan Grup D. Di Grup C,
Jepang akan bertemu kuda hitam Uzbekistan, Suriah, dan negara yang sepakbolanya
sedang bangkit, Korea Utara.

Di Grup D, Australia akan saling bunuh dengan Arab Saudi dan
Oman. Thailand akan mencoba peruntungannya di tengah
kepungan tiga negara kuat di atas.

Dari lima grup ini, dua peringkat teratas akan lolos ke putaran
keempat. Putaran keempat berisi 10 negara yang terbagi ke dalam dua grup.
Dari dua grup di putaran keempat, juara dan runner-up
akan langsung lolos ke putaran
final.

Dua negara yang
menempati peringkat ketiga akan saling beradu dalam babak
playoff.

Pemenang playoff akan bertemu dengan penghuni
peringkat kelima zona Amerika
Latin untuk memperebutkan
satu tiket ke putaran final.

Hasil drawing putaran ketiga Pra Piala Dunia 2014 zona Asia:
Grup A: China, Yordania, Irak,
Singapura
Grup B: Korea Selatan, Kuwait,
Uni Emirat Arab, Lebanon
Grup C: Jepang, Uzbekistan,
Suriah, Korea Utara
Grup D: Australia, Arab Saudi,
Oman, Thailand
Grup E: Iran, Qatar, Bahrain,
Indonesia

24 Nama Lolos Seleksi Timnas U-23 24 Nama Lolos Seleksi Timnas U-23

Pelatih Kepala
Timnas U-23, Rahmad
Dharmawan (RD) telah mengumumkan 24 pemain yang
telah lolos seleksi. Pemain-pemain itu disaring dari total 42
pemain yang telah mengikuti seleksi di Kota Batu, Jawa Timur
sejak Selasa, 26 Juli 2011 lalu.

Namun 24 nama itu
kemungkinan akan bertambah,setelah RD memutuskan akan
kembali memberi kesempatan kepada empat pemain yang
gagal ikut seleksi karena terbentur cedera. Hal itu
diungkapkan RD di Lapangan Agrowisata, Kota Batu.

"Kita akan beri kesempatan
kepada mereka mengikuti seleksi
lanjutan, dan nantinya akan digabung dengan pemain U-23
yang saat ini mengikuti timnas
senior," kata pelatih yang kini
masih menangani Persija Jakarta
itu.

Keempat pemain yang dimaksud
RD yakni Patrick Wanggai
(Persidafon), Andik Vermansyah
(Persebaya 1927), Marcelino
Mandagi (Bontang FC) serta Fery
Bayu Thomas (Persela U-21)

Selain keempat pemain, Rahmad
juga akan memberi kesempatan
kepada sejumlah pemain naturalisasi yang belum datang
pada seleksi di Kota Batu.

"Kita
akan panggil mereka juga, dan
nantinya akan kita gabung," ujar
RD.

Daftar pemain yang lolos seleksi:

Penjaga Gawang
1.Rifky Mokodompit (Persita)
2.Andretani Adyaksa (Persija)
3.Johan Angga kusuma (Persijap)

Pemain Belakang
4.Abdurrahman (Pelita Jaya)
5.AA.Ngurah Wahyu Trisnsjaya
(Persija)
6.Septyahadi (PSPS)
7.Irfan Raditya (Arema)
8.Joko Sidik (Bontang FC)
9.Stevie Bonsapia (Persipura)
10.Hasyim Kipuw (Persija)
11.Hendro Siswanto (Persela)

Pemain Tengah
12.Johan Juansyah (Persijap)
13.Joko Sasongko (Pelita Jaya)
14.Mahardika Lasut. (Sriwijaya
FC)
15.Juned Hardianto Wibowo
(Solo FC)
16.Dendi Santoso (Arema)
17.Ramdani Lestaluhu (Persija)
18. Kim Jeffry Kurniawan.
(Persema)
19.Zulham Zamrun. (Persela)

Pemain Depan
20.Yongky Aribowo (Arema)
21.Titus Bonai (Persipura)
22.Jajang Mulyana (Sriwijaya FC)
23.Lucas Mandowen (Persipura)
24.Fauzi Rishaldi (Persita)

Timnas Indonesia Masuk 20 Besar Asia

Kemenangan tipis
atas Turkmenistan pada laga leg
2 Prakualifikasi Piala Dunia 2014
memberikan nafas baru bagi tim
nasional Indonesia di antara
kegagalan demi kegagalan dan
keributan di PSSI. Mimpi pun
dirajut kembali.
Indonesia mengungguli
Turkmenistan 4-3 di Stadion
Utama Gelora Bung Karno
(SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis
malam, 28 Juli 2011. Tim Merah
Putih unggul agregat 5-4 setelah
bermain imbang 1-1 di Ashgabat
pada leg 1.
Pemain naturalisasi, Cristian 'El
Loco' kembali menjadi pahlawan
dengan dua golnya di menit 10
dan 18. Pemain berdarah
Uruguay ini menunjukkan
permainan heroik. Mengguncang
Senayan, membangkitkan animo
suporter Merah Putih seperti di
Piala AFF 2010.
Permainan Timnas yang
fondasinya dibangun oleh
Alfred Riedl dan kini diteruskan
Wim Rijsbergen begitu apik
hampir di seluruh waktu laga. Si
Hijau Turkmenistan nyaris tak
pernah diberi kesempatan untuk
bernafas. Sayangnya, penyakit
lama Timnas kambuh, kedodoran
di akhir-akhir pertandingan
sehingga kecolongan dua gol di
menit 82 dan 86.
Padahal, Boaz Solossa telah
menciptakan alur serangan
bergelombang bagi Timnas.
Pemain belakang Muhamad
Nasuha pun ikut-ikutan maju
karena lini pertahanannya aman
dari gangguan Turkmenistan.
Hebatnya, Nasuha ikut mencetak
gol indah bagi Timnas di menit
43. Keunggulan Timnas
dilengkapi gol keempat yang
dicetak Muhamad Ridwan di
menit 76.
Pemilihan pemain yang
dilakukan Wim dibantu
asistennya Rahmad Darmawan
begitu tepat. Problem Wim yang
hanya punya waktu relatif 10
hari mempersiapkan tim, diberi
solusi oleh peran Rahmad.
Pelatih sukses di pentas
sepakbola Indonesia ini sangat
membantu karena sangat
mengenal para pemain Timnas.
Sebagian besar pemain Timnas
pernah ditangani Rahmad di
beberapa klub. Pemilihan pemain
yang tepat oleh Rahmad
memudahkan Wim merumuskan
strategi jitu bagi Timnas.
Siapa sangka, Muhamad Ilham
yang sejak 2009 tak pernah
berkostum Merah Putih kembali
tampil apik ketika dimainkan.
Kiper Ferry Rotinsulu tampil
dingin di bawah mistar. Boaz
pun menunjukkan kualitasnya
sebagai striker terbaik di Tanah
Air.
Kemenangan ini telah diprediksi
oleh mantan pelatih tim nasional
Indonesia, Alfred Riedl. Meski
baru saja dipecat dari
jabatannya oleh PSSI, Riedl
masih mau memberikan
prediksinya. Pelatih asal Austria
ini sangat yakin Firman Utina cs
mampu meladeni perlawanan
Turkmenistan, meski tebakannya
tak 100% tepat.
"3-0 sure, I believe it (Saya yakin
Indonesia menang 3-0)," ujar
Riedl singkat kepada wartawan
seusai melakukan pertemuan
dengan PSSI di Hotel Ritz-Carlton
Pacific Place, Jakarta, Kamis 28
Juli 2011.
Riedl tahu pasti kapasitas
mantan tim asuhannya itu.
Karena ia yang meletakkan
fondasi permainan Tim Merah
Putih, meski kini tim itu dilatih
oleh Wim Rijsbergen. Pelatih
anyar hanya punya waktu
sekitar 10 hari mempersiapkan
Timnas. Sedangkan Riedl telah
setahun menukangi Tim Merah
Putih.
Hanya, 10 hari persiapan yang
dimiliki Wim terlihat dalam 10
menit terakhir. Timnas
kedodoran dan kecolongan 2
gol. Persiapan minim ini
membuat Timnas nyaris gagal
lolos jika Turkmenistan mampu
menyamakan kedudukan.
Beruntung, waktu tambahan 4
menit tak mampu dimanfaatkan
Turkmenistan. Dan Wim pasti tak
ingin hal ini terjadi kembali pada
pasukannya di masa depan. Ia
tahu apa yang harus dilakukan.
Apapun, kemenangan ini seperti
meniupkan nafas baru bagi Tim
Merah Putih setelah kegagalan
menjadi juara AFF. Kegagalan
yang menyesakkan di antara
euforia luar biasa di seluruh
penjuru Tanah Air saat itu.
Optimisme tinggi akan
mengangkat Piala AFF, berubah
kegagalan dalam beberapa hari.
Apalagi, setelah itu PSSI dilanda
gonjang ganjing pemilihan Ketua
Umum. Dua kali Kongres di
Pekanbaru dan Jakarta kacau
sehingga pemilihan Ketum harus
sampai pada tiga episode.
Beruntung, episode 3 di Solo
berakhir mulus dan melahirkan
Djohar Arifin Husin sebagai
Ketum PSSI yang baru.
Kini bersama Djohar, PSSI coba
kembali membangun prestasi
Timnas. Di pundak Djohar cs pula
beban berat menunggu untuk
diangkat dan disingkirkan.
20 Besar Asia
Kemenangan atas Turkmenistan
ini membuat Indonesia masuk
dalam deretan 20 besar negara-
negara Asia. Mimpi bertemu
dengan Macan-macan Asia pun
boleh dilahirkan kembali setelah
Tim Merah Putih melaju ke babak
3 Pra Piala Dunia (PPD) 2014.
Meski demikian, langkah Tim
Garuda menuju putaran final di
Brasil masih cukup jauh.
Indonesia bernasib mujur tidak
perlu melewati babak pertama
PPD 2014 zona Asia. Tim Merah
Putih dinyatakan berhak lolos ke
babak kedua tanpa bertanding
setelah berada pada peringkat 6
hingga 27 di kawasan Asia.
Sebanyak 15 pemenang dari
babak 2 akan bergabung dengan
5 tim yang telah lolos tanpa
bertanding, Jepang, Australia,
Korea Selatan, Korea Utara

Minggu, 24 Juli 2011

Wasit Kontroversial Pimpin Leg 2 di GBK

Pada Leg kedua Pra
Piala Dunia 2014, Kamis
mendatang, 28 Juli 2011, Firman
Utina cs akan menjamu
Turkmenistan di Stadion Gelora
Bung Karno. Dengan dukungan
ribuan suporter serta kualitas
rumput yang lebih baik, Skuad
Garuda diharapkan mampu
memetik kemenangan untuk
memastikan melangkah ke
babak selanjutnya.

Namun Indonesia perlu
mewaspadai kepemimpinan
wasit pada leg kedua nanti. Laga
itu akan dipimpin oleh wasit
kontroversial asal Australia,
Benjamin Williams. Saat
memimpin laga, William akan
dibantu oleh Hakan Anaz dan
Luke Brennan sebagai asisten
wasit 1 dan 2.

Kepemimpinan Williams di
lapangan hijau pernah luas
dikecam setelah dengan
mudahnya mengobral tiga kartu
merah kepada timnas Malaysia
dalam sebuah laga di ajang Asian
Games 2010.

Bahkan, dua kartu
merah dia keluarkan di saat
bersamaan di pertengahan
babak pertama. Keputusan ini
kontan menguntungkan lawan
Malaysia, China, yang
membutuhkan kemenangan di
laga itu.

Malaysia yang bermain dengan
delapan orang pun kalah 0-3 dari
China. Hal ini membuat publik
Malaysia mengecam dan
menghujat Williams usai
pertandingan.
Laga Timnas Indonesia sendiri
pernah dipimpin Williams saat
Pra-Olimpiade 2008 pada Juni
2007 lalu. Ketika itu, Skuad
Merah Putih dikalahkan tuan
rumah Vietnam 1-2.
Timnas Indonesia menahan
imbang Turkmenistan 1-1 pada
leg pertama Pra Piala Dunia 2014
di Olympic Stadium, Ashgabat,
Turkmenistan, Sabtu kemarin, 23
Juli 2011. (vivanews)

Jumat, 22 Juli 2011

Timnas Indonesia

Tim nasional sepak bola Indonesia pernah memiliki
kebanggaan tersendiri, menjadi
tim Asia pertama yang
berpartisipasi di Piala Dunia FIFA pada tahun 1938. Saat itu
mereka masih membawa nama
Hindia Belanda dan kalah 6-0
dari Hongaria, yang hingga kini
menjadi satu-satunya
pertandingan mereka di turnamen final Piala Dunia.
Ironisnya, Indonesia memiliki
jumlah penduduk yang sangat
banyak dan memiliki masyarakat
dengan minat yang sangat tinggi terhadap olahraga sepak bola, menjadikan sepak bola olahraga terpopuler di Indonesia
(selain bulu tangkis),

namun Indonesia tidaklah termasuk
jajaran tim-tim kuat di Konfederasi Sepak bola Asia.
Di kancah Asia Tenggara sekalipun, Indonesia belum
pernah berhasil menjadi juara
Piala AFF (dulu disebut Piala
Tiger) dan hanya menjadi salah
satu tim unggulan. Prestasi
tertinggi Indonesia hanyalah
tempat kedua di tahun 2000,
2002, dan 2004, dan 2010 (dan
menjadikan Indonesia negara
terbanyak peraih runner-up dari
seluruh negara peserta Piala
AFF). Di ajang SEA Games pun
Indonesia jarang meraih medali
emas, yang terakhir diraih tahun
1991.
Di kancah Piala Asia, Indonesia
meraih kemenangan pertama
pada tahun2004 di China
setelah menaklukkan Qatar 2-1.
Yang kedua diraih ketika
mengalahkanBahrain dengan
skor yang sama tahun 2007,
saat menjadi tuan rumah
turnamen bersamaMalaysia,
Thailand, dan Vietnam.